Pondok Pesantren Baitul ‘Izzah Nusantara, BIN – Kamis (24/11), menjadi hari paling menegangkan sekaligus menentukan bagi antero santri kelas VI Pondok Pesantren Baitul ‘Izzah Nusantara (BIN). Pasalnya, diantara sekian banyaknya program santri akhir tahun Pondok yang telah berdiri sejak tahun 2010 itu, program Amaliyatu Tadris merupakan satu-satunya program yang diagendakan memakan waktu cukup panjang. Beberapa persiapan yang matang harus dipersiapkan untuk menghadapi program wajib tersebut.
“AT adalah ujian bagi kelas VI yang paling ditunggu. Tapi kalau gak ditunggu juga pasti akan datang,” imbuh KH. B. Purba, S. Pd. I, M. M. Pd mengawali sambutannya.
Menurut beliau, pada hakikatnya pelaksanaan AT ini termasuk program yang cukup mudah untuk dilaksanakan. Hanya dalam membangun karakternya saja yang memerlukan usaha cukup ekstra.
“AT mah gampang, membangun karakter yang susah. Di sini kita ‘digesek’ dengan program yang kayaknya ‘menyakitkan’ padahal mah nggak.” tutur beliau menegaskan.
Lebih lanjut, beliau menghimbau kepada seluruh santri kelas VI agar senantiasa belajar totalitas dalam melaksanakan segala bentuk program yang diberikan, agar bisa mendapat predikat ‘alumni yang baik’ ketika sudah menjalani kehidupan di masyarakat kelak.
Acara yang dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok serta didampingi jajaran Sekretaris Pimpinan Bagian Kurikulum tersebut berlangsung cukup khidmat dan mendebarkan. Pasalnya, tak jarang terdapat beberapa santri yang notabene memiliki keahlian berbahasa Arab yang justru mendapatkan tugas mengajar (Praktik AT) menggunakan Bahasa Inggris. Begitupun sebaliknya. (TIM)
Tinggalkan Komentar